Sibuhuan (STAIBR) —— Hakim Muda Harahap menyampaikan bahwa dalam ajaran islam dijelaskan setiap orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh sang pencipta. Hal ini disampaikan doktor lulusan UIN Sumatera Utara ini pada saat memberi materi pada Studium Generale di Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan.
“Konsep Islam mengangkat harkat martabat manusia setinggi-tingginya dengan mengajak manusia menuntut Ilmu setinggi-tingginya,” kata Hakim Muda Haraharap memulai materinya, di Sibuhuan, Minggu (04-10-2020).
Dijelaskan Hakim Muda, sebagai umat islam rujukan keilmuan keislaman itu bersumber dari alquran dan sunnah hingga sekarang sudah banyak melalui perkembangan dan perubahan penafsiran dari para ilmuan yang ada.
Hakim Muda menyampaikan bahwa perkembangan pendidikan islam itu terbagai kepada beberapa periode, ada periode klasik, periode pertengahan, periode modern hingga periode post modernisme.
“Periode klasik itu dikenal dengan masa dinasti abbasiyah dan masa dinasti umayyah,” kata Hakim Muda.
Selanjutnya, periode Pertengahan adalah pada fase kemunduran (1250-1500 Masehi), dan dilanjutkan pada fase modern di tahun 1800 Masehi yang merupakan masa kebangkitan islam.
“Pada masa ini, salah satu tokoh yang muncul adalah Jamaluddin Al Afghani,” terang Hakim Muda.
Terakhir adalah, lanjut Hakim Muda, post modernism (2000-2024 Masehi) dimana masa kejayaan sains dan teknologi di muka bumi. “Dan masa ini sering kita dengar sebagai era revolusi idustri 4.0,” kata Hakim Muda.
Selain Hakim Muda, pemateri selanjutnya Arfin yang juga menyampaikan tentang pendidikan di masa revolusi industri 4.0 menjelaskan bahwa ada empat karakteristik masa ini yakni dikenalnya big data, internet of things, cloud computing dan cognitive computing.
Arfin berharap, dengan kemajuan zaman yang ada seluruh mahasiswa STAIBR sebagai generasi penerus bangsa khususnya penerus pembangunan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Padang Lawas nantinya, dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang semakin kompleks ini.
“Jangan sampai kita menjadi mahasiswa yang gagap akan perkembangan teknologi,” kata Arfin. (MAE)
